Sunday 29 April 2012

Seleksi AFS Tahap 1

Dear all... Waduh,,, bener-bener pusyang saya!!! yesterday, April 29, 2012 is the bad day :D TES AFS TAHAP ! dilaksanakan di SMAN 1 Talun SEleksi yang ow... mumet Gimana nggak coba? seleksi AFS yang bener-bener menguras perut dan pikiran gitu.... 100 soal Ilmu pengetahuan umum,, kebanyakan yang muncul adalah soal-soal mata pelajaran,, semua sukses ku kerjakan,, tapi 20 soal tentang hal hal yang bener2 umum,, terpaksa q kerjakan dengan ilmu acak mengacak guys... then,,, dua jam setelah ngerjakan soal Ilmu pengetahuan umum, tanpa istirahat langsung ngerjakan soal bahasa Inggris,,, Oh Tuhan T.T Q mohon deh buiat para pembaca,,, belajar deh,,, pelajaran n pengetahuan umum... menurut aku, yang paling penting adalah soal yang ketiha.. MENGARANG ARGUMENTATIF!! Disediakan 3 soal yang harus dijawab!! Doakan dan doakan aku lolos!!! AMIN.. AMIN AMIN T.T Wish me luck!!! semoga langkah demi langkah yang telah ku tempuh ini dapat mengantarkanku ke seleksi AFS tahap berikutnya,,, Please... doakan!! \MET belajar!! Siapkan dirimu untuk seleksi AFS tahun depan!!

Thursday 19 April 2012

Narkoba dan Bahaya Pemakaiannya di Kalangan Remaja-Kelas X

1. Pengertian NARKOBA
Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) bahan yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang.
a. NARKOTIKA
Narkotika adalah zat/obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
b. PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah obat keras tertentu bukan narkotika yang diperlukan dalam pengobatan, namun dapat pula menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik yang sangat merugikan bila digunakan tanpa pengawasan yang seksama.
c. BAHAN ADIKTIF
Bahan adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence).



2. Jenis Narkoba Berdasarkan Efeknya
Berdasarkan efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:
a. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.
b. Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: Kafein, Kokain, Amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah Shabu-shabu dan Ekstasi.
c. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.



3. Penyalahgunaan Narkoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:
1. coba-coba
2. senang-senang
3. menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. penyalahgunaan
5. ketergantungan

4. Dampak penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
Dampak Psikis:
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
Dampak Sosial:
1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

5. Bahaya Narkoba bagi Remaja.
Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
6. Latar Belakang Penyalahgunaan Narkoba
Keluarga
 Manajemen keluarga yang buruk
 Konflik keluarga
 Kesempatan dan ganjaran atas keterlibatan sosial.
 Orang tua menggunakan narkoba
 Perlakuan yang buruk/tidak konsisten dari orang tua.
 Pola komunikasi negatif
Teman sebaya/sekolah
 Kegagalan akademis
 Komitmen yang rendah terhadap sekolah
 Kesempatan dan ganjaran atas keterlibatan sosial
 Intimidasi
 Teman sebaya yang menyimpang
 Teman menggunakan narkoba
 Penolakan dari teman sebaya
Masyarakat
 Hubungan lingkungan yang renggang
 Ketidakteraturan di masyarakat
 Norma dan hukum yang pro narkoba

Individu
 Sikap menantang
 Penggunaan narkoba lebih awal
 Dorongan kuat
 Teman memakai
 Mencari sensasi

7. Apa yang masih bisa dilakukan?
Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
 Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
 Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
 Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

Pengertian Nilai Religius-Sosiologi-Kelas X

ACHMAD ARIA BIMA (01)
HOGI RUFTHEDA DIANA (17)
INDHIRA AYUSTINA PANGESTUTIE (19)
KURNIAWAN PRASETYO PAMUNGKAS (21)
NIKMATUL FUADAH (24)
OKTA PRISMA DYANTI (27)
YHUKO DINARTA (37)
SMA NEGERI 1 BLITAR
JALAN AHMAD YANI 112 BLITAR
TAHUN AJARAN 2011/2012



1. Pengertian Nilai Religius
Nilai religius adalah nilai nilai kerohanian yang tertinggi, sifatnya mutlak dan abadi, serta bersumber pada kpercayaan dan keyakinan manusia
2. Contoh Fenomena Sosial
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Di Indonesia, agama islam terdiri atas beberapa golongan. Seperti Nahdlatul Ulama(NU) Muhammadiyah. Semua Golongan tersebut satu Tuhan, satu Nabi, Satu kitab. Namun dalam pemahaman ajaran, berbeda-beda. Sumber ajaran Muhammadiyah adalah Al-Qur’an dan Hadits. Seluruh warga Muhammadiyah menjalankan ajaran Qur’an dan hadits. Apabila ada ajaran yang tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits, mereka tidak melaksanakan ajaran tersebut, seperti:
Selamatan orang meninggal.
Istighotsah.
Ziarah kubur bagi kaum wanita.
Beberapa contoh diatas adalah ajaran yang tidak dijalankan oleh Muhammadiyah. Nilai kerohanian yang mereka anut sangat kuat. Nilai yang terkandung dalam ayat suci Al-Qur’an mereka yakini sebagai suatu nilai kerohanian(religius).

3. Fungsi Nilai Religius
Sebagai faktor pendorong untuk selalu berbuat baik, karena takut akan dosa yang akan ditanggungnya.
Sebagai petunjuk arah: nilai berkaitan dengan cara berpikir, berperasan, bertindak, serta menjadi panduan dalam menentukan pilihan hidup.
Sebagai pengawas: nilai mendorong , menuntun, bahkan menekan atau memaksa individu berbuat dan bertindak sesuai dengan nilainyang bersangkutan.
Sebagai alat solidaritas: nilai dapat menjaga solidaritas di kalangan kelompok atau masyarakat.
Sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga dari hal-hal negatif dalam suatu kelompok atau masyarakat.
4. Kesimpulan
Melalui fenomena tersebut, dapat ditunjukkan bahwa nilai kerohanian(yaitu mempelajari dan meyakini ajaran kitab suci dengan benar) dapat menunjukkan fungsi-fungsi nilai religius. Diantaranya, nilai kerohanian memandu manusia untuk menentukan pilihan hidup, menuntun individu untuk bertindak sesuai nilai yang diyakini, serta menjaga solidaritas di kalangan kelompok masyarakat, yaitu masyarakat Muhammadiyah.

Friday 13 April 2012

Thursday 12 April 2012

REMAJA dan PAKAIANNYA

Gimana sih penampilan remaja saat sekolah di era ini??? Keterlaluan tepatnya. Seperti yang kita liat akhir akhir ini penampilannya sungguh memalukan.. sekolah apa arisan ya??:D
Di Blitar saja, dapat kita lihat sendiri, banyak siswi berpenampilan aduhai, bak penyanyi kafe.. hee... Bajunya ketat alias press body, Roknya itu dibuat melorot. Entah tujuan apa? (Buat nunjukin punya body aduhai mungkin). Haduh,,, make upnya itu,, ndeso banget. Pake foundation yang tebel, trus bedaknya tebel (mungkin satu toko dipakai semua ya???) hehe.., trus rambutnya yang di smoothing ntah rebonding itu,, digerai panjang banget. (Kuntilanak ya...). haduh haduh!!
Habis itu,, yang cowok, bajunya dikeluarkan, celananya dibuat model skinny jeans gitu(alias celana pensil) terus melorot juga, rambutnya acak-acakan panjang, kadang ada juga yang dicat warna kuning keemasan agak orange gitu.. Nah,,, ironi banget,, saat saya menemui seorang siswi berjilbab, yang berpenampilan sama kacau dengan yang saya sebut di atas. Memang berjilbab, tapi rok dan bajunya ketat. Haduh, make upnya juga tuebel kayag mau arisan. Hahaha...
Diakui, remaja memang masa pubertas, masa untuk mencari perhatian dari lawan jenis. Berbagai cara dilakukan, diantaranya dengan berpenampilan yang seperti di atas. Sungguh memalukan. Sekolah adalah tempat menuntut ilmu, bukan tempat(maaf)menjual diri. Seharusnya mereka bisa menempatkan diri dengan baik, berpenampilan sewajarnya sebagai anak sekolah. Tidak neko-neko kayak mau kencan saja.
Penampilan mereka ini akan merusak moral kaum muda Indonesia. Meningkatkan dosa negara Indonesia. Mengapa demikian?? Berdasarkan pandangan agama Islam. Apabila seorang wanita memakai pakaian yang menunjukkan aurat mereka, tentu hal ini mengundang setan(nafsu syahwat). Seorang wanita diwajibkan untuk menutup aurat mereka. Tujuannya adalah untuk menghindarkan mereka dari kejahatan, baik kejahatan nafsu, maupun dari kejahatan kriminal.
Dari penampilan ini, tak ayal banyak kasus pemerkosaan, pelecehan seksual, jambret dsb. Mengapa??? Penampilan mereka sendiri yang mengundang para pelaku kejahatan. Coba dehh, kalo mereka gak berpenampilan seksi? Tentu pelaku kejahatan juga gak doyan.
Selain itu, penampilan mereka ini akan merusak generasi di bawahnya. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru apa yang mereka lihat dan apa yang tengah ngetrend di lingkungannya. Maka, sangat mungkin, generasi berikutnya meniru gaya pakaian ini bahkan akan lebih parah sesuai perkembangan jaman globalisasi ini.
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan menanggulanginya????
1. INDIVIDU
Renaja harus bisa mengendalikan dirinya dari godaan setan serta godaan meniru gaya berpakaian artis artis barat. Membentengi diri dengan meningkatkat keimanan pada TUHAN YME.
2. PIHAK KELUARGA
Orang tua harus memberi perhatian pada anak. Memperhatikan penampilan mereka serta pergaulan mereka. Menasehati tiap gerak-gerik anaknya yang kurang sesuai dengan moral pancasila dan agama. Mendekatkan anaknyakepada Tuhan YME.
3. PIHAK SEKOLAH
Sekolah lebih memperketat TATA TERTIB SEKOLAH. Mengatur gaya berpakaian siswa-siswinya. Mengadakan sosialisasi kepada siswa-siswinya mengenai penampilan dan tindakan menghadapi arus globalisasi negatif yang telah merusak mental remaja.

4. LINGKUNGAN MASYARAKAT
Masyarakatharus menciptakan kondisi lingkungan yang bermoral. Memberikan suatu lingkungan kondusif bagi remaja. Yaitu lingkungan yang kuat agama, sehingga masyarakat tertib, memiliki bekal untuk menjaga diri dan berpenampilan.
5. PUBLIC FIGURE
Public figure adalah orang yang sering menjadi inspirasi remaja dalam berpakaian. Mereka harus berpenampilan yang sopan. Agar fans mereka juga mengikuti gaya mereka itu.

Hal hal di atas adalah beberapa kenyataan yang ada di lingkungan sekitar kita. Kita harus turut serta menanggulanginya. Agar moral dan mental generasi penerus bangsa kita ini sukses meneruskan cita-cita bangsa.