SAMPAI NANTI SAMPAI MATI
Di kala malam datang
Dengan sinar rembulan yang terang
Tersirat seraut wajah di pikiranku
Seseorang yang selalu ada di hidupku
Di dunia fana dengan senyumnya
Dengan semangat hidup yang akbar
Mengerti diriku
Menerimaku apa adanya
Tak hanya semangat yang ia berikan
Bahkan cinta yang hebat
Yang memberiku arti
Sahabat sejati
Meski tangan ini telah lemah
Meski keriput garis wajah kumiliki
Ia akan tetap ku kenang
Meski mata ini telah terpejam untuk selamanya
Tapi kan kubawa nama dan jasanya
Sampai nanti sampai mati
By: octa_pD
AYAH
Mentari pagi telah tampak
Membawa sejuta rahasia hari ini
Menjadi saksi peristiwa kemarin pagi
Saat gadis kecil tak berdaya berdiam diri
Menanti kehadiran ayahanda
Di depan loket kereta api
Berharap ayahanda terkasih
Datang dengan harta sekarung
Dari rantauan negeri Jakarta
Hingga rembulan datang
Tepat pukul sebelas malam
Ia pulang ke gubuk rentanya
Ia kan tidur dengan sang bunda
Dengan tetap mengharap kehadiran
Seorang tokoh idolanya
Ayah tercinta
By” octa_pD”
Gadis Piyama
Legenda hidup gadis piyama
Dengan topeng mungil di wajahnya
Gambaran kemunafikan dirinya
Menjadi tanda amarah manusia
Wajah manis dan kelembutan wajahnya
Tergores palsu bibir manisnya
Terpalu nama jalang di dadanya
Terlukis lidah di punggungnya
Insan mana yang tak membenci
Dialah gadis bermuka dua
Tak terhapus belang di dirinya
Karena luka di kuncup manusia
Kan selalu ada untuk gadis piyama
bY : octa_Pd
JATI DIRI DAN CINTAKU
BY: OCTA_pD
Kata cinta yang kuberikan untukmu
Mungkin kan lenyap dariku
Dan mungkin akhir dari sayangku
Separuh hati yang dulu rindu
Kan terhapus oleh niat tulusku
Kini aku harus pergi
Mencari arti hidup ini
Ku harap kau memahami
Lepaskanlah cinta yang kita rajut
Bagi untaian benang dari bulu
Yang kan terbang ke negeri seberang
Jati diriku harus kucari
Cinta ini harus mengerti
Dan aku harus mengakhiri
Yakinkanlah di sanubari
Cinta ini kan bersemi kembali
Jika memang kita sepasang sejoli
Semoga dua hati kan menyatu
Dan kutemukan jati diriku
HARAPAN PENDERITA KANKER
Di suatu malam yang sunyi
Dengan air mata di pipi
Dia menengadahkan tangan untuk menghadap Tuhan
Memohon kepada Tuhan
Agar diberi keringanan
Dalam menghadapi cobaan
Ia merintih kesakitan
Dalam kegelapan malam
Dengan hati sabar
Ia menerima takdir kehidupan
Dan kenyataan hidupnya kini
Kanker di otaknya
Menggerogoti sel-sel di tubuhnya
Wanita tak berdaya ini hanya mengharap
Tuhan kan memberi keringanan
Ia hanya berdo’a pada Yang Kuasa
Serta sabar untuk waktu yang tinggal menunggu
No comments:
Post a Comment